Ilustrasi : Membaca Yasin 3 Kali di Malam Nishfu Sya'ban (image by: JIBI Photo) |
Keistimewaan Malam Nishfu Sya'ban
Menurut Imam Al-Syafi’I rahimahullah, malam nishfu Sya’ban merupakan
malam yang istimewa karena do’a pada malam tersebut mustajab.
أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة
Artinya :
“Sesungguhnga do’a dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam nishfu Sya’ban, malam ‘Idul Fitri, malam ‘idul Adlha dan malam Jum’at”
Beberapa keterangan dari ulama menyebutkan bahwa malam nishfu Sya’ban
merupakan malam yang paling utama setelah Lailatul Qadr, dan juga
merupakan malam dimana amal-amal dilaporkan kepada Allah SWT (laporan
tahunan).
Selain itu, pada malam nishfu Sya’ban, Allah SWT juga menurunkan
rahmat-Nya ke langit paling bawah dan mengampuni dosa-dosa semua
makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (penebar kebencian sesama
umat Islam).
Amalan Malam Nishfu Sya'ban
Pada malam nisyfu Sya’ban dianjurkan memperbanyak do’a, sebab do’a malam
tersebut mustajab. Dan juga amaliyah-amaliyah lain seperti dzikir,
shalawat, istighafar dan shalat sunnah. Semua itu dalam rangka
menghidupkan malam nishfu Sya’ban dan merupakan perkara yang masyru’
disyari’atkan). Imam Ibnu Majjah meriwayatkan didalam kitab sunannya
bahwa Rasulullah SAW bersabda :
إذا كانت ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها فإن الله ينـزل
فيها لغروب الشمس إلى سماء الدنيا فيقول ألا من مستغفر لى فأغفر له ألا
مسترزق فأرزقه ألا مبتلى فأعافيه ألا كذا ألا كذا حتى يطلع الفجر
Artinya :
“Apabila telah datang malam Nishfu Sya’ban, maka beribadahlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat) Allah turun pada malam itu ke langit yang paling bawah ketika terbenamnya matahari, kemudian Allah menyeru “Adakah orang yang meminta maaf kepadaku, maka akan Aku ampuni. Adakah yang meminta rizqi, maka Aku akan melimpahkan rizqi kepadanya. Adakah orang yang sakit, maka akan Aku sembuhkan”. Dan hal-hal yang lain sampai terbitnya fajar”
Nabi SAW juga bersabda :
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه, إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya :
“Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya pada malam Nishfu Sya’ban kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyachin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)”
Masih banyak riwayat-riwayat yang menuturkan tentang malam nishfu
Sya’ban, satu sama lain saling menguatkan sehingga bisa mengangkat
(menaikkan kualitas) derajat hadits yang lemah menjadi hasan (hasan
li-ghayrihi).
Membaca Yasin 3 Kali di Malam Nishfu Sya'ban
Diantara amaliyah yang biasa dilakukan oleh umat Islam adalah membaca
surah Yasin 3 kali. Pembacaan surah Yasin ini dilakukan setelah shalat
Maghrib, tepatnya setelah shalat sunnah ba’diyah Maghrib dengan niat
tersendiri;
- Pertama, memohon kepada Allah agar diberikan umur yang panjang dalam keta’atan dan kekuatan iman.
- Kedua, memohon kepada Allah agar di jaga dari segala macam bala’ (penyakit) serta memohon agar segala hajarnya dikabulkan oleh Allah
- Ketiga, memohon kekayaan hati kepada Allah serta husnul Khotimah.
Amaliyah pembacaan Yasin 3 kali ini merupakan amaliyah yang dianjurkan
atas petunjuk para ulama (ijtihad para ulama), disamping memang pada
dasarnya membaca Yasin (surah Al-Qur’an) merupakan hal yang baik.
Syaikh Ahmad Ad-Dairobiy didalam kitabnya, Fathul Malikul Majid (19) mengatakan :
(ومن خواص صورة يس) كما قال بعضهم أن تقرأها ليلة النصف من شعبان ثلاث
مرات الأولى بنية طول العمر والثانية بنية دفع البلاء والثالثة بنية
الإستغناء عن الناس.
Artinya :
“Diantara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para Ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain”
Demikian juga Syaikh Al-Hut al-Bairutiy didalam Asnal Mathalib fi Ahaditsi Mukhtalifatil Maratib (234) juga memberikan komentar,
وأما قراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب بعض أهل الصلاح من عند نفسه قيل هو البونى ولا بأس بمثل ذلك
Artinya :
“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib dan do’a yang masyhur, termasuk amaliyah dari sebagian ulama, dikatakan bahwa ia adalah Syaikh Al-Buni, dan tidak masalah melakukan hal tersebut”.
Shalat Sunnah Malam Nishfu Sya’ban
Shalat sunnah yang dikerjakan pada malam nishfu Sya’ban adalah
hakikatnya shalat sunnah Muthlaq, shalat sunnah yang tidak terikat
dengan batasan waktu atau boleh dikerjakan kapan saja, kecuali pada
waktu-waktu yang dilarang untuk shalat.
Dan malam nishfu Sya’ban bukan merupakan termasuk waktu yang dilarang
untuk melakukan shalat sunnah muthlaq. Sehingga melarang pelaksanaan
shalat nishfu Sya’ban sama halnya melarang pelaksaaan shalat sunnah
Mutlak.
Terkait hal ini, terdapat hadits yang dikatakan mursal jayyid,
diriwayatkan Imam Al-Baihaqi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW
shalat pada malam nishfu Sya’ban.
عن السيدة عائشة رضى الله عنها قالت: قام رسول الله صلى الله عليه وسلم من
الليلى فصلى فأطال السجود حتى ظننت أنه قد قبض فلما رأيت ذلك قمت حتى حركت
ابهامه فتحرك فرجعت فسمعته يقول فى سجوده أعوذ بعفوك من عقابك وأعوذ برضاك
من سخطك وأعوذ بك منك إليك لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك.
فلما رفع رأسه من السجود وفرغ من صلاته قال يا عائشة أو يا حميراء أظننت أن
النبى صلى الله عليه وسلم قد خاس بك؟ قلت لا والله يا رسول الله ولكنى
ظننت أنك قد قبضت لطول سجودك فقال أتدرين أى ليلة هذه قلت الله ورسوله أعلم
قال هذه ليلة النصف من شعبان إن الله عز وجل يطلع على عباده فى ليلة النصف
من شعبان فيغفر للمستغفرين ويرحم المسترحمين ويؤخر أهل الحقد كما هم. رواه
البيهقى من طريق العلاء بن الحارث عنها وقال هذا مرسل جيد
Artinya :
“Rasulullah bangun di tengan malam kemudian beliau salat, kemudian sujud sangat lama, sampai saya menyangka bahwa beliau wafat. Setelah itu saya bangun dan saya gerakkan kaki Nabi dan ternyata masih bergerak. Saya kembali lagi dan saya mendengar Rasul berdoa… kemudian Rasul bangkit dari sujudnya selesai melakukan shalatnya”, kemudian Nabi berkata “Wahai Aisyah, apakah kamu mengira Aku berkhianat padamu?”, saya berkata “Demi Allah tidak, wahai Rasul, saya mengira engkau telah tiada karena sujud terlalu lama. Rasul bersabda “Tahukauh kamu malam apa sekang ini?” Saya menjawab “Allah dan Rasulnya yang tahu”. Rasulullah bersabda “ini adalah malam Nishfu Sya’ban, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memperhatikan hamba-hamba-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, Allah akan mengampuni orang-orang yang meminta ampunan, mengasihi orang-orang yang meminta dikasihani, dan Allah tidak akan memprioritaskan orang-orang pendendam”.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa para Imam Madzhab, seperti Imam
Syafii dan Imam Ahmad bin Hanbal mengkategorikan hadis Mursal sebagai
hadis yang dapat diterima (Hadis Maqbul) bila memenuhi beberapa
persyaratan, diantaranya Sahabat atau Tabiin yang digugurkan dari sanad
merupakan seorang yang dikenal kredibilitasnya, tidak bertentangan
dengan hadis lain yang lebih shahih dan sebagainya, sebagaimana yang
tercantum dalam kitab-kitab Ulumul Hadits.
Sehingga, tepatlah apa yang dituturkan oleh seorang Ibnu Taimiyyah
didalam Al-Fatawa Al-Kubra terkait shalat malam nishfu Sya’ban, sebagai
berikut :
إذا صلى الإنسان ليلة النصف وحده، أو في جماعة خاصة كما كان يفعل طوائف من السلف، فهو أحسن
Artinya :
“Apabila seseorang shalat pada malam nishfu Sya’ban secara sendiri atau berjama’ah secara khusus, sebagimana hal itu telah biasa dilakukan oleh sekelompok-sekelompok salafush shaleh, maka itu ahsan (bagus)”
(Pelajari juga: Lafadz Niat Puasa Sya'ban Lengkap)
Itulah beberapa Amaliyah Malam Nishfu Sya'ban yang dapat kita amalkan. Semoga semua amalan yang telah kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT. Amin.
Post Comment
0 comments :
Posting Komentar