Ilustrasi |
Dalam sebuah kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasulullah ﷺ
berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya : "Diantara istri-istri
Rasul, siapakah yang paling disayangi?".
Rasulullah ﷺ hanya tersenyum lalu berkata, "Aku akan beritahukan kepada kalian nanti"
Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah ﷺ memberikan
kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar
tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain.
Lalu suatu hari para istri Rasulullah ﷺ itu berkumpul lagi dan
mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah ﷺ menjawab, "Yang
paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya". Kemudian,
istri-istri Rasulullah ﷺ itu tersenyum puas karena menyangka hanya
dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak
terasing.
Selain kisah diatas, masih ada amalan-amalan lain yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan suasana romatis seperti yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda, "Apabila pasangan suami istri berpegangan
tangan, maka dosa-dosa akan keluar melalui celah-celah jari mereka".
Rasulullah ﷺ selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam
rumah. Beliau acapkali memotong kuku istrinya, mandi janabat bersama,
atau mengajak salah satu istrinya bepergian, setelah sebelumnya
mengundinya untuk menambah kasih dan sayang di antara mereka.
Baginda Nabi ﷺ juga selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan
yang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. "Wahai si pipi
kemerah-merahan" adalah contoh panggilan yang selalu beliau ucapkan
tatkala memanggil Aisyah istrinya.
Dalam kisah lain diceritakan; Aisyah mengatakan, "Orang-orang Habasyah
masuk ke dalam masjid untuk bermain (latihan berpedang), maka Rasulullah
ﷺ bertanya kepadaku "Wahai Khumaira (panggilan sayang untuk Aisyah yang
artinya si pipi kemerah-merahan), apakah engkau ingin meihat mereka?’,
Aku menjawab, "Iya".
Nabi ﷺ lalu berdiri di pintu, lalu aku mendatanginya dan aku letakkan
daguku di atas pundaknya kemudian aku sandarkan wajahku di pipinya.
(setelah agak lama) Rasulullah ﷺ pun bertanya, "sudah cukup (engkau
melihat mereka bermain)", aku menjawb, "Wahai Rasulullah, jangan
terburu-buru", lalu beliau (tetap) berdiri untukku agar aku bisa terus
melihat mereka.
Kemudian ia bertanya lagi, "sudah cukup", aku pun menjawab, "Wahai
Rasulullah, jangan terburu-buru". Aisyah berkata, "Sebenarnya aku tidak
ingin terus melihat mereka bermain, akan tetapi aku ingin para wanita
tahu bagaimana kedudukan Rasulullah ﷺ di sisiku dan kedudukanku di sisi
Rasulullah ﷺ "
Lihatlah bagaiaman tawadhu-nya Nabi ﷺ untuk berdiri menemani Aisyah
menyaksikan permainan orang-orang Habasyah, bahkan beliau terus berdiri
hingga memenuhi keinginan Aisyah sebagaimana perkataan Aisyah dalam
riwayat yang lain, "Hingga akulah yang bosan (melihat permainan
mereka)."
Itulah sedikit contoh romantisme Rasulullah ﷺ kepada istri-istrinya yang
patut kita teladani dan praktekkan sehari-hari dalam kehidupan berumah
tangga. Dan tentunya masih banyak lagi kisah teladan romantisme
Rasulullah ﷺ yang lainnya.
Post Comment
0 comments :
Posting Komentar