Bacaan Doa Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir dan Doa Meniup Ubun-ubun Bayi
مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَأَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلأَذَى
Artinya :
"Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buang kotoran darinya" (HR. Bukhari : 5471)
Ilustrasi: Mencukur Rambut Bayi |
Dalam riwayat lain, dari Samurah R.A, Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
"Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih di hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur kepalanya" (HR. Nasai 4149, Abu Daud 2837, Turmudzi 1522, dan dishahihkan Al-Albani)
Ibn Abdil Bar mengatakan:
الحلق معنى أميطوا عنه الأذى
Makna "buang kotoran dari bayi" adalah mencukur rambutnya. (Al-Istidzkar, 5/315)
Hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi Hasan dengan kambing, dan
beliau menyuruh Fatimah "Cukur rambutnya, dan bersedekahlah dengan perak seberat rambut itu".
Fatimah pun menimbang rambut itu, dan ternyata beratnya sekitar satu
dirham atau kurang dari satu dirham. (HR. Turmudzi 1519, Ibnu Abi
Syaibah dalam Mushanaf 24234, dishahihkan al-Hakim dalam Mustadrak 7589
dan didiamkan azd-Dzahabi).
Catatan: satu dirham = 2,975 gr perak
Dalam karyanya Tuhfatul Maudud, Ibnul Qoyim menyebutkan beberapa riwayat
dan keterangan ulama yang menganjurkan bersedekah dengan perak seberat
rambut bayi. Diantaranya :
- Imam Ahmad mengatakan
إن فاطمة رضي الله عنها حلقت رأس الحسن والحسين وتصدقت بوزن شعرهما ورقا
Artinya :
Sesungguhnya Fatimah radhiyallahu ‘anha mencukur rambut Hasan dan Husain, dan bersedekah dengan wariq (perak) seberat rambutnya. - Imam Malik meriwayatkan dalam al-Muwatha’, dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, beliau mengatakan,
وزنت فاطمة شعر حسن وحسين وزينب وأم كلثوم فتصدقت بزنة ذلك فضة
Artinya :
Fatimah menimbang rambut Hasan, Husain, Zainab, dan Ummu Kultsum, dan beliau bersedekah dengan perak seberat rambut itu. - Imam Malik juga menyebutkan dalam al-Muwatha’ dari Muhammad bin Ali bin Husain, bahwa beliau mengatakan,
وزنت فاطمة بنت رسول الله شعر حسن وحسين فتصدقت بزنته فضة
Artinya :
Fatimah bintu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimbang rambut Hasan dan Husain, kemudian beliau bersedekah dengan perak seberat rambut itu.
Dari beberapa riwayat diatas, dapat disimpulkan bahwa sunnah mencukur
rambut bayi di hari ketujuh setelah kelahiran dan dianjurkan untuk
bersedekah seberat rambut bayi yang dicukur, sebagaimana yang dilakukan
oleh Fatimah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ. اللّٰهُمَّ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَنُوْرُ الشَّمْسِ
وَالْقَمَرِ ، اللّٰهُمَّ سِرُّ الله نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ.
Setelah mencukur rambut bayi, biasanya ubun-ubun bayi ditiup. Adapun untuk bacaan doa ketika meniup ubun-ubun
اللّٰهُمَّ إِنِّى أُعِيْذُهَا وَذُرِيَّاتَهَا بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
Itulah lafadz doa mencukur rambut bayi dan doa ketika meniup ubun-ubun bayi
yang dapat kami share pada kesempatan ini. Jika pada hari ketujuh belum
sempat dicukur, maka rambut anak tetap dicukur setelah itu, meskipun
telah baligh. Hal ini sebagaimana keterangan Ibn Hajar Al-Haitami, salah
seorang madzhab syafii ketika beliau menjelaskan anjuran cukur rambut
dan sedekah seberat rambut. Beliau menegaskan kasus rambut bayi yang
belum dicukur;
"Siapa yang rambutnya belum ditangani (dicukur dan disedekahi) maka
selayaknya dia melakukan seperti yang disarankan Az-Zarkasyi, bahwa
rambutnya dicukur setelah baligh, jika rambut bawaan lahir masih ada.
Jika tidak ada maka dia bersedekah dengan seberat rambut pada saat
dicukur. Jika tidak diketahui beratnya, dia mengambil langkah hati-hati,
dan bersedkah lebih banyak" (Tuhfatul Muhtaj, 41/201)
Post Comment
0 comments :
Posting Komentar