![]() |
| Ilustrasi : Berdoa setelah Berbuka Puasa |
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN
Artinya :
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Lafadz bacaan doa berbuka puasa diatas memang sudah menjamur di
masyarakat kita, dan saya pribadi juga membaca doa tersebut saat berbuka
puasa ramadhan, karena memang dari kecil doa itulah yang diajarkan
untuk dibaca ketika buka puasa tanpa mengetahui haditsnya. Dan saya
pribadi percaya apa yang diajarkan orang tua, guru atau ustadz adalah
hal yang benar.
Namun setelah saya baca-baca dan pelajari, ternyata lafadz doa berbuka puasa ramadhan
diatas tidaklah benar, karena doa tersebut bersumber dari hadits yang
lemah (dhaif). Doa dengan redaksi ini diriwayatkan Abu Daud dalam
Sunan-nya no. 2358 secara mursal (tidak ada perawi sahabat di atas
tabi’in), dari Mu’adz bin Zuhrah. Sementara Mu’adz bin Zuhrah adalah
seorang tabi’in, sehingga hadis ini mursal. Dalam ilmu hadis, hadis
mursal merupakan hadis dhaif karena sanad yang terputus. Doa di atas
juga dinilai dhaif oleh Al-Albani, sebagaimana keterangan beliau di
Dhaif Sunan Abu Daud 510 dan Irwaul Gholil, 4:38.
Hadis semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath-Thobroni dari Anas bin
Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dhaif yaitu Daud bin Az-Zibriqon,
di adalah seorang perowi matruk. Al-Hafidz ibnu Hajar mengatakan:
وَإِسْنَادُهُ ضَعِيفٌ فِيهِ دَاوُد بْنُ الزِّبْرِقَانِ ، وَهُوَ مَتْرُوكٌ
Artinya :
“Sanad hadis ini dhaif, karena di sana ada Daud bin Az-Zibriqon, dan dia perawi matruk.” (At-Talkhis Al-Habir, 3:54).
Lantas, doa berbuka puasa yang benar sesuai yang amalkan Rasulullah SAW seperti apa?
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-dz Dzama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah” (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).
Jadi, dari hadits diatas dapat kita pelajari bahwa doa berbuka puasa yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-dz Dzoma’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya :
Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.

Post Comment
0 comments :
Posting Komentar